Canduang Organik 2012
Dalam rangka menghadapi tantangan perdagangan bebas AFCTA ASEAN dan Cina dengan Indonesia sekaligus mengingat mata pencaharian masyarakat Kecamatan Canduang umumnya di bidang pertanian, maka dipandang perlu suatu gagasan dengan meluncurkan Program Canduang Organik 2012 sebagai salah satu upaya mengantisipasi keterpurukan perekonomian masyarakat di bidang pertanian yang apabila tidak ada kebijakan bukan tidak mungkin akan memunculkan keluarga miskin baru. Program ini dicanangkan langsung oleh Bapak Bupati Agam pada tanggal 11 Juli 2009. Lahirnya program ini kita berharap pada tahun 2012 hasil komoditi bidang pertanian di Kecamatan Canduang sudah harus tercapai menimal 50 % dari target 100 % luas wilayah pertanian di Kecamatan Canduang pada tahun 2015.
Baiknya respon masyarakat terhadap program ini, beberapa kelompok tani yang ada di nagari mulai mencoba pola pertanian organik, seperti tanam padi sabatang, cabe, dan komoditi pertanian lainnya. Untuk lebih memberikan dukungan dan memasyarakatnya pola pertanian organik ini, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat serta mengajak seluruh walinagari dan wali jorong untuk berkomitmen memulai dan menjadi motor/contoh untuk ditengah masyarakatnya dalam kegiatan pola pertanian organik Untuk membuminya gerakan canduang Organik ini, kita mengajak 97 kelompok tani yang ada di Kecamatan Canduang sudah melaksanakan pola tanam organic minimal 2 hektar per-masing-masing kelompok tani. Mengantisipasi kekurangan sumber daya manusia, kita mengirim 6 orang tenaga penyuluh mengikuti pelatihan organik di IPO Tanah Datar. Kemudian program Canduang Organic ini mulai ditanamkan, dan ditumbuhkembangkan melalui dunia pendidikan dengan nama Organik Masuk Sekolah pada awal tahun 2010, dengan kegiatan awal, masing-masing sekolah dari seluruh tingkatan, baik SD, SLTP, SLTA dan pondok pesantren harus memiliki kebun dengan taman organik. Selain itu juga berbagai pelatihan Sekolah lapangan Pertanian Organik juga sudah kita laksanakan melalui Central tani Salendang Merapi Nagari Lasi untuk 2 angkatan, sekaligus praktek lapangan yang dimotori kelompok tani selarah Alam Jorong Lasi Tuo. Komitmen yang sama juga tergambar di nagari Canduang Koto Laweh dan nagari Bukik Batabuah.melalui oragnisasi Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya
Data perbandingan pemakaian kompos, pupuk buatan dan pestisida berdasarkan pemakaian lahan dan tanaman :
I. Kompos | | | | | | | |||||||||
NO | KEGIATAN | TAHUN | % | ||||||||||||
2008 | 2010 | +/- | | ||||||||||||
1 | Penggunaan Pupuk buatan | 885,8 | ton | 688 | ton | -197,8 | -28,8 | ||||||||
2 | Penggunaan Pupuk kompos | 1138 | ton | 1559 | ton | 421 | 27,0 | ||||||||
3 | Produksi Kompos | 1280 | ton | 1820 | ton | 540 | 29,7 | ||||||||
4 | Rumah kompos | 2 | buah | 4 | buah | 2 | 50,0 | ||||||||
5 | Mesin kompos | 2 | unit | 5 | unit | 3 | 60,0 | ||||||||
| | | | | | | | ||||||||
II. Lahan Organik | | | | | | | |||||||||
NO | KEGIATAN | TAHUN | % | ||||||||||||
2008 | 2010 | +/- | | ||||||||||||
1 | Palawija dan Sayur-sayuran | 9 | ha | 269 | ha | 260 | 96,7 | ||||||||
2 | Padi Sawah | 569 | ha | 899 | ha | 330 | 36,7 |
Posting Komentar