51a
TIDAK DI DARAT DI UDARAPUN HAMPIR KANDAS
CMC Jakarta, Sabtu 16 Oktober 2010
Pengalaman pahit keberangkatan darat seperti halnya ke Duri, sekarang terulang lagi di keberangkatan udara ke Jakarta. Camat Canduang Monisfar, S.Sos bersama wali nagari Canduang Koto Laweh sejak keberangkatan pagi Sabtu (09/10) dari Bukittinggi mesti berpuasa sampai di tanah Jawa karena kusulitan mencari makanan terjepit waktu dan keadaan.
Memang kadang kala waktu dan keadaan tidak dapat diprediksi. Sejak berangkat dari Bukittingi, Monisfar, S.Sos telah berencana akan makan di RM Sambalado Koto Baru bateh menjelang Padang Panjang. Berhubung pesawat berangkat pukul 15:30 sedangkan star dari rumah baru pukul 11.00, maka dirasa akan cukup waktu untuk makan santai di jalan. Tetapi apalah daya, macet total sejak dari Batagak Banuhampu, karena jalan terhambat oleh sebuah truck beras yang terbalik menghalangi jalan sejak subuh di situ.
Namun lantaran Allah Maha Pengasih maha Penyayang, setelah satu jam lebih terperangkap macet, seorang anak muda menawarkan untuk mengambil jalan alternatif. Tanpa pikir panjang, Herman yang menjadi pengendali Daihatsu Terios "BA 115 B" didampingi ustad Anizul'aidi langsung banting stir kearah Ayia Angek. Karena takut terlambat di bandara, mobil terus melaju kencang menuju pelabuhan udara kebanggaan Sumaterabarat itu. Saat sampai di BIM (Bandaa Internasional Minangkabau) pada pukul 13 lewat, sedangkan ceckin paling lambat adalah pukul 14.30 Wib, Camat Canduang bersama Wali Nagari Canduang Koto Laweh ini segera masuk ke ruang tunggu yang tidak ada makanan yang sesuai dengan selera. Berbagai kecemasan bergelayut dalam jiwa diiringi lagi rasa lapar yang nyaris tidak tertahankan lagi. Daripada tidak sama sekali, sebelum bertolak dari bandara sempat juga membeli snack Papabunz untuk sekedar 'pengganjal' perut yang sudah keroncongan.
Bagaikan mendapat pergantungan ketika jatuh, umpama dapat air di kehausan gurun gersang, sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, Delwan Noer pengurus IKCK Jakarta menyambut dan dengan Arif menjamu makan di RM Sederhana Kalibata sebelum diantar ke penginapan. | CMC-003 Fitrayadi
====================
Mohon komentar dan masukan...............!!!
Share postingan ini di facebook dengan click logo "suka"
CMC Jakarta, Sabtu 16 Oktober 2010
Pengalaman pahit keberangkatan darat seperti halnya ke Duri, sekarang terulang lagi di keberangkatan udara ke Jakarta. Camat Canduang Monisfar, S.Sos bersama wali nagari Canduang Koto Laweh sejak keberangkatan pagi Sabtu (09/10) dari Bukittinggi mesti berpuasa sampai di tanah Jawa karena kusulitan mencari makanan terjepit waktu dan keadaan.
Memang kadang kala waktu dan keadaan tidak dapat diprediksi. Sejak berangkat dari Bukittingi, Monisfar, S.Sos telah berencana akan makan di RM Sambalado Koto Baru bateh menjelang Padang Panjang. Berhubung pesawat berangkat pukul 15:30 sedangkan star dari rumah baru pukul 11.00, maka dirasa akan cukup waktu untuk makan santai di jalan. Tetapi apalah daya, macet total sejak dari Batagak Banuhampu, karena jalan terhambat oleh sebuah truck beras yang terbalik menghalangi jalan sejak subuh di situ.
Namun lantaran Allah Maha Pengasih maha Penyayang, setelah satu jam lebih terperangkap macet, seorang anak muda menawarkan untuk mengambil jalan alternatif. Tanpa pikir panjang, Herman yang menjadi pengendali Daihatsu Terios "BA 115 B" didampingi ustad Anizul'aidi langsung banting stir kearah Ayia Angek. Karena takut terlambat di bandara, mobil terus melaju kencang menuju pelabuhan udara kebanggaan Sumaterabarat itu. Saat sampai di BIM (Bandaa Internasional Minangkabau) pada pukul 13 lewat, sedangkan ceckin paling lambat adalah pukul 14.30 Wib, Camat Canduang bersama Wali Nagari Canduang Koto Laweh ini segera masuk ke ruang tunggu yang tidak ada makanan yang sesuai dengan selera. Berbagai kecemasan bergelayut dalam jiwa diiringi lagi rasa lapar yang nyaris tidak tertahankan lagi. Daripada tidak sama sekali, sebelum bertolak dari bandara sempat juga membeli snack Papabunz untuk sekedar 'pengganjal' perut yang sudah keroncongan.
Bagaikan mendapat pergantungan ketika jatuh, umpama dapat air di kehausan gurun gersang, sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, Delwan Noer pengurus IKCK Jakarta menyambut dan dengan Arif menjamu makan di RM Sederhana Kalibata sebelum diantar ke penginapan. | CMC-003 Fitrayadi
====================
Mohon komentar dan masukan...............!!!
Share postingan ini di facebook dengan click logo "suka"
Posting Komentar