Ayo gabung jadi wartawan TriargaNews.Com ! Klik Di sini! 


TRANSPARANSI AWAL SOLIDARITAS


Senin, 03 Januari 2010


Fitrayadi crew CMC bersama Zulhardi, S.Pd
kepala sekolah SDN 11 Batabuah Koto Baru.

Ketika kesamaan nasib telah terasa, jika menanjak saling mempercayai, dengan menanggalkan sekat-sekat rahasia, maka solidaritas akan muncul. Bila solidaritas telah terbangun, maka akan tergeraklah langkah untuk membuat apapun juga. Open managemen, transparan dalam segala hal adalah modal awal untuk meraih kemajuan. Ditengah krisis kepercayaan yang melanda masyarakat kita, SDN 11 Kubu Apa kenagarian Bukik Batabuah telah membuktikan kepada kita betapa indahnya saling percaya dan betapa kuatnya solidaritas sesama.

Di SDN 11 Kubu Apa, antara sekolah, komite, orang tua murid dan masyarakat telah terbangun komunikasi dan jembatan hati yang baik. Open managemen dan transparansi dalam setiap masalah terutama sekali dalam pengelolaan dana telah menyatu dalam setiap jiwa. Sehingga dengan demikian terjadilah simbiosis antara masyarakat Kubu Apa dengan sekolah. Hubungan yang saling menguntungkan antara keduanya. Sekolah butuh perawatan, sedangkan masyarakat membutuhkan fasilitas ruangan pertemuan. Di Kubu Apa masyarakat dan lembaga sekolah telah berhasil berasimilasi, terlihat dari lahirnya sebuah forum dibawah komite Sekolah yang mereka sebut dengan "Dewan Sekolah" pada Oktober 2010. Dewan Sekolah itu  adalah forum orang tua murid masing-masing tingkatan kelas. Mereka merasa terpanggil untuk memikirkan kesejahteraan kelas anaknya masing-masing seperti perawatan dan pengadaan mobiler PBM. Dewan Sekolah adalah wujud dari perpanjangan tangan komite untuk mengakomodir masing-masing tingkatan kelas. Demikian diterangkan Kepala Sekolah Zulhardi, S.Pd 

Ketika rapat wali murid pada bulan juli 2010 tentang penggunaan dana BOS, Zulhardi, S.Pd menjelaskan rinciannya dan menempel rekapitulasinya didepan kantor supaya masyarakat bisa mengaksesnya secara leluasa. Di rapat itu disampaikan kebutuhan dan masalah sekolah, salahsatunya tentang halaman sekolah yang becek. Dari dana BOS hanya tersedia alokasi dana sebanyak Rp. 900.000 selebihnya bagaimana menurut kita bersama? demikian kata Zulhardi, S.Pd. Masyarakat berembuk sehingga dalam beberapa hari terkumpullah dana 15 Juta rupiah kemudian dilakukan pengecoran pada Minggu 26 Desember 2010 dan dilanjutkan lagi pada Minggu 2 Januari 2011.


Hal seperti ini telah berlangsung lama sejak bertahun-tahun silam, contohnya saja dalam pengadaan Mobiler kursi meja 60 set pada tahun 2008, pengadaan WC Siswa dan guru pada tahun 2009, Rehab rumah Kepala Sekolah jadi kelas pada tahun 2009, pemugaran pagar pada tahun 2010 dan terakhir adalah pengecoran halaman sekolah pada Januari 2010 ini. Semuanya atas partisipasi masyakat, komite dan lembaga Sekolah. | CMC-003 Fitrayadi



Berita terkait



====================
Mohon komentar dan masukan...............!!!
Share postingan ini di facebook dan twiter anda. Click logo
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

1 komentar

  1. Krisi kepercayaan masyarakat terhadap semua lembaga hanya dapat dikikis bila pengelola (manajemen)mau berbuka diri (transparan). Jika itu dapat dilaksanakan yakin dan percyalah, kepercayaan masayrakat akan muncul kembali trhadap apa pun yg dibuat atau dikerjakan. Mereka akan ikut memberikan sumbangsih dalam bentuk apa pun terhadap kegiatan yg dilakukan. salam Ustad

    BalasHapus