CAMAT CANDUANG MENITIKKAN AIR MATA MELEPAS KEPERGIAN ILHAM
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN
Sabtu malam, jam 19.45 wib, Ilham sibocah berusia 15 tahun, warga Jorong Labuang Nagari Canduang Koto Laweh, pengidap infeksi paru-paru, akhirnya tutup usia.
Berita yang sangat mengagetkan datang dari orang tua Ilham (Intan Seru & Arnita) saat mengabarkan bahwa Putra mereka "Ilham" sudah tiada. Ilham yang sempat menjadi perhatian banyak orang karena sebelumnya Ilham hanya dirawat seadanya oleh keluarga yang miskin, Ilham dirawat dirumah dengan kondisi yang sudah sangat lemah, saat itu Ilham dikabarkan sudah sakit tidur dan tidak mampu bergerak dan berbicara selama hampir satu bulan lamanya.
Dan melalui ajakan Pak Camat Canduang kepada keluarga Ilham untuk segera menolong Ilham agar mendapat perawatan medis di Rumah Sakit, akhirnya keluarga Ilham pun menyetujui ajakan tersebut, walau yang ada dibenak orang tua Ilham pada saat itu, bagaimana cara membayar biaya perawatan dan pengobatan Ilham selama di Rumah Sakit, tapi Monisfar, Camat Canduang tetap meyakinkan agar orang tua Ilham tidak perlu memikirkan itu, akan tetapi bagaimana caranya kita bisa menyelamatkan Ilham yang saat ditemui Pak Camat kerumahnya, Ilham benar-benar dalam keadaan yang sangat lemah.
Sejak Minggu malam (5/Juni/2011), Ilham diputuskan utk dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi, Ilham positif mengidap penyakit infeksi paru-paru. Disela-sela kesibukannya menjalankan tugas, Pak Camat Canduang setiap hari selalu menyempatkan diri membezuk Ilham ke Rumah Sakit, menurut Pak Camat kondisi Ilham dari hari kehari semakin membaik, walau terkadang kondisi Ilham sesekali drop karena tekanan darah Ilham kerap tidak stabil. Banyak kalangan keluarga bahkan masyarakat yang mengetahui kabar dan keadaan Ilham, selalu mengirimkan do'a dan dukungannya agar Ilham segera sembuh, dan bisa beraktifitas seperti anak-anak normal lainnya.
Tapi....benar-benar tak dapat disangka-sangka, saat semua harapan dan do'a terpanjat untuk Ilham, Allah SWT Sang Penentu Segala-galanya, justru berkata lain, Ilham sudah waktunya untuk pergi meninggalkan semua orang-orang yang dicintainya.
Selain meninggalkan Ayah dan Ibu, bocah ini juga harus meninggalkan satu-satunya adik perempuan yang paling disayanginya, yang saat ini sedang duduk dibangku Sekolah Dasar.
Camat Canduang, yang mendengar kabar tentang kepergian Ilham, malam itu langsung bergegas menuju Rumah Sakit tempat Ilham terbaring. Sesaat setelah sampai didalam ruangan tempat jasad Ilham terbaring kaku, Pak Camat tak kuasa menahan air mata kesedihan tepat disampaing jasad Ilham. Harapan besar dari Pak Camat yang setiap hari selalu memacu semangat Ilham agar kuat dan bertekat untuk sembuh, justru tidak akan pernah menjadi kenyataan, saat Ilham sudah kembali kepangkuan Illahi.
Bukan hanya itu, Pak Camat pun tak kuasa mendengar tangisan pilu seorang ibu, ibu yang melahirkan dan membesarkan Ilham tak kuasa menahan kesedihan saat semua cita-cita Ilham sudah tidak dapat lagi diwujudkan. Pak Camat dalam kesedihannya pada saat itu, tetap berusaha memberi ketenangan dan kekuatan untuk kedua orang tua Ilham.
Setelah melewati proses administrasi, tepat pukul 00.15 wib akhirnya pihak Rumah Sakit memperbolehkan agar jasad Ilham dibawa pulang kerumah duka, tak mau tanggung-tanggung, Pak Camat Canduang pun ikut mengiringi mobil Ambulance yang membawa jenazah Ilham pulang kekampuang halaman tempat Ilham dibesarkan. Kendaraan Dinas Camat Canduang (BA 115 B) setiap mengiringi perjalanan Ilham kembali pulang kerumahnya.
Saat Ilham sampai di rumah duka, sanak keluarga dan tetangga yang sudah lama menunggu, penuh sesak berdiri dihalaman rumah orang tua Ilham yang berukuran kecil itu. Setelah selang beberapa jam saat Pak Camat melayat dan mengirimkan do'a untuk Almarhum Ilham, jam menunjukkan pukul 02.30 Dini Hari, akhirnya Pak Camat berpamitan untuk pulang bersama rombongan yang kebetulan ikut bersama Pak Camat ke rumah Sakit untuk mengurus kepulangan jenazah Ilham.
Dan pagi tadi, Pak Camat kembali datang kerumah Almarhum Ilham, untuk ikut mengantarkan Ilham kepemakaman keluarga, tepat pada pukul 11.00 wib siang tadi, Ilham sudah terbaring tenang ditempat peristirahatan terakhirnya, dipemakaman keluarga di Dusun Cenggek Jorong Labuang Kecamatan Canduang.
Sungguh rasa kehilangan yang sangat mendalam dirasakan oleh pak Camat dan seluruh keluarga serta teman-teman Ilham, yang pagi tadi ikut memenuhi tempat pemakaman Ilham.
Sesaat setelah Ilham dimakamkan, Pak Camat mengajak beberapa tokoh masyarakat Canduang, untuk berdiskusi sejenak. Dimana kejadian yang menimpa Ilham adalah sebuah pembelajaran yang sangat berarti untuk kita semua. Selain keluarga Ilham yang berlatar keluarga miskin (tidak mampu), masih banyak lagi keluarga-keluarga miskin lainnya yang mungkin juga suatu saat nanti memilki nasib yang sama dengan Ilham. Keluarga-keluarga yang "Selalu Takut" berobat kedokter atau ke Rumah Sakit, lantaran tak punya uang untuk biaya berobat.
Pak Camat mengajak semua pemuka masyarakat Canduang, agar dalam waktu dekat di Jorong Labuang khususnya dan di Kecamatan Canduang pada umumnya, untuk membentuk sebuah Badan Sosial, yang berfungsi untuk mengatasi segala permasalahan keuangan untuk masyarakat yang sakit yang harus segera berobat ke dokter atau ke Rumah Sakit, seperti yang dirasakan oleh keluarga Almarum Ilham sebelumnya. Camat sangat berharap jangan ada lagi warga yang jatuh sakit harus terlambat mendapat pertolongan medis.
Dan pada kesempatan itu, Pak Camat Canduang menegaskan, agar peristiwa yang dialami Ilham, dijadikan sebagai Peristiwa Yang Terakhir yang terjadi di Jorong Labuang, setelah Badan Sosial ini berdiri dalam waktu dekat di Jorong Labuang.
Semoga cita-cita mulia itu segera terealisasi di Jorong Labuang dan juga diseluruh Jorong-jorong lainnya di Kecamatan Canduang.
Selamat Jalan Ilham......
Kepergianmu, menjadi Pelajaran Termahal untuk kami semua...... (Rfk)