PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MASYARKAT DENGAN MANAJEMEN TRANSPARANSI
AMC / Selasa 13 Spetember 2011
Bupati Agam Indra Catri menyampaikan rasa salut dan bangganya terhadap warga Labuang pada khususnya dan Canduang pada umumnya terhadap
penanganan dan tanggap darurat bencana yang dilakukan oleh masyarakat Canduang.
Hal ini berkaitan dengan langkah-langkah stragis yang diambil oleh semua komponen masyarakat dalam menghadapi bencana dan musibah yang menimpa saudara-saudara mereka seperti bencana kebakaran yang terjadi di labuang Jum’at malam (9/9/2011).
Bupati Agam yang saat ini sedang mengikuti diklat di Jakarta untuk persiapan keberangkatan ke Amerika Serikat yang kami wawancarai melalui telepon selular menjelaskan “ Saya sangat bangga dengan hasil kerja masyarakat kita di labuang khususnya dan canduang pada umumnya dalam tanggap darurat penanggulangan bencana. Walaupun saya sedang mengikuti jadwal pelatihan yang ketat, namun melalui layar computer saya terus memonitor perkembangan yang terjadi dilapangan melalui pemberitaan dan sms yang disampaikan saudara-saudara kita di lapangan. Kita bisa melihat sendiri manajemennya yang transparan, semua unsur dan lapisan masyarakat terbuka untuk berpartisipasi yang seluas-luasnya, baik kelompok-kelompok pemuda, ibu-ibu, dan komunitas-komunitas rantau yang juga terlibat dengan cara mereka masing-masing yang intinya adalah tingginya rasa kepedulian dalam masyarakat Canduang”.
Lebih lanjut Indra catri menjelaskan bahwa fakta-fakta yang berlangsung di lapangan menununjukkan betapa nilai-nilai kebersamaan “bapacik-pacik an kain” (berpegangang kain.red) di tengah-tengah masyarakat sangat membantu dalam mengatasi musibah yang menimpa saudara kita. Termasuk didalamnya betapa manfaat jejaringan antara rantau dan kampung halaman yang sangat kental dan harmonis patut menjadi catatan penting untuk terus dibina dan dipertahankan. “Saya berharap setiap tindakan yang diampil diposko begitu juga peristiwa-peristiwa penting yang terjadi diposko harap dicatat dan dievaluasi secara kontiniu” lanjutnya.
Dari serangkaian peristiwa kebakaran belakangan ini semakin memperkuat tekat kita untuk merevitalisasi kolam-kolam masyarakat dan jaringan irigasi. Seperti saya katakan di Magek kemarin bahwa kolam rakyat bukan hanya dapat
berfungsi dari segi ekonomi dan sumber protein bagi pemiliknya saja, tapi sekaligus juga dapat berfungsi sebagai kontong-kantong air bila terjadi bencana kebakaran. Gerbang-gerbang nagari, jorong, dan masjid perlu dibuat lebih tinggi agar mobil kebakaran bisa melewatinya saat terjadi bencana. Hal ini dirasakan semakin penting mengingat jaringan jalan lingkungan yang kita miliki relatif sempit untuk melakukan mobilisasi cepat bagi kenderaan pada saat terjadi kebakaran.
Kembali ke topik tanggap darurat bencana, dengan nada antusias Indra Catri menambahkan “Melihat pengalaman dua kali menghadapi bencana kebakaran yang terjadi di nagari Canduang bukan tidak mungkin pola penanggulangan bencana yang diterapkan di Canduang ini dapat juga kita jadikan model untuk kita terapkan di Agam. Ini sekaligus merupakan konstribusi yang nyata dari masyarakat Canduang untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Agam pada khususnya dan ilmu pengetahuan dibidang kebencanaan pada khususnya" ujarnya mengakhiri.
Diposkan oleh
Posting Komentar