SRI YENTI BUTUH ULURAN TANGAN
Memilukan, itu ungkapan paling pas untuk menggambarkan kondisi Sri Yenti, warga dusun Gobah Ateh, jorong Lasi Mudo, nagari Lasi, yang dirawat di RS Islam Ibnu Sina (Yarsi), Bukittinggi. Perempuan beranak satu ini mengalami komplikasi penyakit Kista dan usus buntu yang akut. Kondisi ekonominya yang memprihatinkan menyebabkan ia tak sanggup membayar biaya perawatan medis. Sewaktu dinyatakan mengalami komplikasi kronis oleh dokter pada hari Senin yang lalu (5/9), ia meminta pulang kembali kepada suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai petani. “kami tidak punya kartu Jamkesmas” ujar suaminya pilu.
Mengetahui hal itu, Pemuda Gobah khususnya dan pemuda Lasi umumnya segera menggalang dana. M. Syawal selaku koordinator penggalangan dana tersebut menjelaskan “sampai hari ini, dana yang berhasil kami kumpulkan dari masyarakat Lasi sebanyak tiga juta dan dari masyarakat perantau di Bandung sebanyak lima juta”, ungkapnya, “namun, total dana yang terkumpul delapan juta tersebut masih jauh dari memadai untuk menanggulangi biaya pengobatan ni Yen” ujarnya masygul. Tidak hanya pemuda, pihak pondok pesantren Ashhabul Yamin juga telah menggalang dana dari para santrinya untuk ikut membantu meringankan beban biaya pengobatan itu.
Perempuan berusia 40 tahun tersebut menderita komplikasi sudah cukup lama. Selama ini ia hanya mendiamkan saja. Hal itu baru terungkap, sewaktu anaknya yang tercatat sebagai salah seorang santri kelas dua ponpes Ashhabul Yamin meminta sumbangan kepada santri melalui ketua OSIS untuk membawa orang tuanya berobat.
Paska operasi pada hari Senin (12/9), koordinator penggalangan dana, M. Syawal berharap semua pihak berkenan mengulurkan tangan untuk membantu meringankan beban Sri Yenti. “bantuan seluruh masyarakat, baik yang berada di kampung atau di rantau sangat menentukan kelanjutan perawatan ni Yen dan kami akan terus berharap” pungkasnya. Untuk informasi lengkap silahkah hubungi M. Syawal 081363351889 | CMC-007
Mengetahui hal itu, Pemuda Gobah khususnya dan pemuda Lasi umumnya segera menggalang dana. M. Syawal selaku koordinator penggalangan dana tersebut menjelaskan “sampai hari ini, dana yang berhasil kami kumpulkan dari masyarakat Lasi sebanyak tiga juta dan dari masyarakat perantau di Bandung sebanyak lima juta”, ungkapnya, “namun, total dana yang terkumpul delapan juta tersebut masih jauh dari memadai untuk menanggulangi biaya pengobatan ni Yen” ujarnya masygul. Tidak hanya pemuda, pihak pondok pesantren Ashhabul Yamin juga telah menggalang dana dari para santrinya untuk ikut membantu meringankan beban biaya pengobatan itu.
Perempuan berusia 40 tahun tersebut menderita komplikasi sudah cukup lama. Selama ini ia hanya mendiamkan saja. Hal itu baru terungkap, sewaktu anaknya yang tercatat sebagai salah seorang santri kelas dua ponpes Ashhabul Yamin meminta sumbangan kepada santri melalui ketua OSIS untuk membawa orang tuanya berobat.
Paska operasi pada hari Senin (12/9), koordinator penggalangan dana, M. Syawal berharap semua pihak berkenan mengulurkan tangan untuk membantu meringankan beban Sri Yenti. “bantuan seluruh masyarakat, baik yang berada di kampung atau di rantau sangat menentukan kelanjutan perawatan ni Yen dan kami akan terus berharap” pungkasnya. Untuk informasi lengkap silahkah hubungi M. Syawal 081363351889 | CMC-007
Posting Komentar