Buya Marfendi Wawako Bukittinggi lepas arak arakan Pawai Khatam Al Qur'an di Mesjid Nurul Wathan Gulai Bancah
Buya Marfendi Wawako Bukittinggi lepas arak arakan Pawai Khatam Al Qur'an di Mesjid Nurul Wathan Gulai Bancah
Bukittinggi,RohanaKudus.com- Pelaksanaan acara Khatam Al Quran di mesjid Nurul Wathan kelurahan Kubu Gulai Bancah di selenggarakan pada hari ini Minggu 1 Oktober 2023.
Acara Alek nagari khatam Al Qur'an ini di awali dengan arak arakan pawai yang di lepas oleh buya Marfendi wawako Bukittinggi di dampingi oleh ninik mamak kurai, bundo kanduang kurai serta stokholder kelurahan Kubu Gulai Bancah Bukittinggi.
Refnawati SH selaku bundo kanduang Kurai saat di wawancarai awak media mengatakan, Alek nagari khatam Qur'an yang ke 27 di Mesjid Nurul Wathan kelurahan Kubu Gulai Bancah di RW 02 pada Minggu 1 Oktober 2023/ 16 Rabiul awal 1445 H,diikuti oleh 24 orang peserta khatam ujarnya .
Peserta pawai yang mengunakan pakaian khatam barisan pembimbing TPQ ,murid murid TPQ ,dengan diawali dengan tari pasambahan dan group Drum Band MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri ) Gulai Bancah serta tak ketinggalan juga ibuk ibuk Tahsin imbuhnya.
Di jelaskan bahwa, Alek nagari ini merupakan tradisi yang turun temurun dilakukan masyarakat Minangkabau,khususnya masyarakat Gulai Bancah .
Tradisi alek nagari khatam Al Qur'an ini sudah berlangsung lebih puluhan tahun, artinya ini sudah mendarah daging bagi masyarakat,alek nagari yang terus dilestarikan, akan menjadi cermin bahwa masyarakat adalah orang orang yang kuat dalam agama tukasnya.
Kekuatan tersebut akan terus di lambangkan dengan berdiri nya tokoh tokoh adat sebagai tonggak penopang adat dan agama yang saling berhubungan .
Dengan berpedoman pada filsafat orang Minang "Adat Basandi Syara' ,Syara' Basandi Kitabullah , adat berpegang ke agama dan agama berpegang pada Al.Qur'an,ini lah pepatah Minangkabau yang selalu dipegang teguh paparnya.
Apresiasi kepada seluruh ninik mamak, penghulu adat, yang menanamkan sejak usia dini pada anak, semoga dengan kegiatan khatam Al Qur'an ini menjadi sejarah dalam hidup peserta tukasnya.
Momentum ini bukan akhir dan berhenti membaca Al Qur'an,namun malahan awal dari kewajiban anak anak dalam memahami dan mengamalkan isi Al Qur'an.
Begitu juga kepada orang tua, berikanlah tauladan kepada anak anak dalam membacaAl Qur'an dan shalat,sebab kunci utama adalah ketauladanan dari orang tua yang sangat berpengaruh kepada sikap anak anak.
Berakhirnya pendidikan santri di TPQ yang di tandai dengan pawai ini,Refnawati S.H berharap ilmu yang mereka dapat tetap dipergunakan demi kemajuan negara dan bangsa.
"Sebagai bakal prestasi di dunia dan akhirat," .anak penghafal Al Qur'an di dunia akan mudah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan di akhirat dia akan memasangkan mahkota kepada kedua orang tuanya.
Semoga dengan ini kita semua bisa merasakan rasa kebersamaan dalam mensukseskan alek nagari ini tutupnya.(Fendy Jambak)
Posting Komentar