Ayo gabung jadi wartawan TriargaNews.Com ! Klik Di sini! 


Tidak Kunjung Diperbaiki, Masyarakat Bergotong Royong Mencor Jalan Berlobang Dari Pakan Akad Sampai Ke Simpang Canduang

Masyarakat Sidang Sabuah Balai mencor jalan berlobang dari Pakan Akad sampai ke Simpang Canduang pada Sabtu (18/5/2024).

Agam, TriArgaNews.Com - Tidak kunjung diperbaiki, Masyarakat Sidang Sabuah Balai mencor jalan berlobang dari Pakan Akad sampai ke Simpang Canduang jorong Lubuak Aua dan Jorong Batu Balantai di nagari Canduang Koto Laweh, kecamatan Canduang, kabupaten Agam pada Sabtu (18/5/2024).

Dari pengamatan awak media di lokasi, secara swadaya, masyarakat Sidang Sabuah Balai melakukan pengecoran beton jalan-jalan rusak yang berlobang sepanjang 2 Km dari Simpang Tiga Pakan Akad, jorong Gantiang Koto Tuo melewati depan kampus Ponpes MTI Canduang terus ke Simpang Canduang.

Masyarakat Sidang Sabuah Balai mencor jalan berlobang dari Pakan Akad sampai ke Simpang Canduang pada Sabtu (18/5/2024).

Dengan konsep sosial yang baik, solidaritas masyarakat yang tinggi antara pemerintahan nagari, tokoh masyarakat, pemuda, santri, pengurus Ponpes MTI Canduang, dan lembaga serta perorangan lainnya, hari itu, sejak pukul 15.00 Wib. selama 6 jam dilakukan gotong royong perbaikan jalan. Dari membersihkan lobang kemudian Truck mixer menuangkan 13 Kubix Beton Cor Ready Mix sampai dengan pukul 21 Wib. malam.

M. Nazmi, kepala jorong Batu Balantai

M. Nazmi kepala Jorong Batu Balantai, kepada awak media menyampaikan "Pengecoran jalan ini adalah atas swadaya murni dari masyarakat, dananya dari iuran masyarakat dan juga ada dari beberapa orang donatur seperti Yahnul Residen, perusahaan, toko bangunan, dan lain-lain" katanya.

"Ini juga ada inisiatif dari jorong, dan kesadaran dari masyarakat, dimana bila jalannya rusak, masyarakat juga ikut rusak, sering terjadi kecelakaan jadinya kan, terjatuh, kenyamanan masyarakat nantinya akan terganggu. Dana yang sudah terkumpul untuk pencoran ini ada sekitar 12 kubik". terangnya.

Ustazd Muhammad Nazif, S.Ag., Dt. Rajo Kayo, Wakil Rais MTI Canduang bidang non akademik.

Ustazd Muhammad Nazif, S.Ag, Dt. Rajo Kayo, Wakil Pimpinan MTI Canduang bidang Non Akademik ketika ditemui awak media di ruang kerjanya menerangkan" Ponpes MTI Canduang adalah salah satu donatur yang berpartisipasi pada pencoran lubang-lubang di jalan raya ini, karena di jalan ini anak-anak santri kita kan yang terbanyak menggunakan jalan."

"Rencana pengecoran jalan ini sebetulnya sebelum Ramadhan lalu, ketika itu dana masyakat dari sumbangan keliling sudah terkumpul, namun belum jadi dilakukan pekerjaan. Pasca Galodo kemaren, sekarang di Simpang Bukik Batabuah ke arah kita ini jalan kan ditutup, hanya masyarakat setempat saja yang menggunakan jalan, kita memanfaaatkanlah situasi lengang ini untuk memperbaiki jalan kita yang rusak itu". jelasnya.

Pengecoran jalan lubang-lubang di jalan raya Pakat Akad sampai ke Simpang Canduang pada Sabtu, 18 Mei 2024

"Berdasarkan Informasi yang disampaikan kepada buya Rais MTI Canduang saat mengikuti rapat di kecamatan Canduang, perbaikan jalan ini masuk ke dalam program tahun 2026. Lama lagi, kalau dilihat dari kondisi sehari-hari sudah sering terjadi kecelakaan di jalan ini, warga atau santri kita sendiri karena menghindari lubang-lubang di jalan ini. " katanya.

"Diantaranya yang pernah mengalami kecelakaan disitu adalah anak dari guru kita di MTI Canduang ini, anak dari ibu Lidyawati, kelas III MTI Canduang. Anak ini terperosok ke dalam lobang jadinya gara-gara terserempet mobil yang menghindari lobang. Jadi karena itulah menjadi kesempatan bagi kita untuk berbuat, kalau ditunggu pemerintahkanpun kita tidak tahu kapan akan terealisasi". sesalnya.

"Sebelum itu, perencanaan pengaspalan ulang jalan ini direncanakan di tahun 2020. Ketika itu kan sedang terjadi wabah covid-19, sehingga tidak jadi diaspal. 

"Setelah acara peresmian Museum Syekh Sulaiman Arrasuli beberapa waktu lalu, pengelola MTI Canduang, Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli dan keluarga Arrasuli diundang khusus oleh Bupati Agam Dr. H. Andri Warman, S.Sos., M.M. yang dihadiri juga oleh camat Canduang, wali nagari Canduang Koto Laweh dan wali jorong. Dalam pertemuan itu kami sampaikan kepada bupati permohonan untuk memperbaiki jalan ini. Pengguna jalan ini sudah banyak dalam sebelumnya, jalan ini dijadikan sebagai jalur alternatif menuju Padang, kemudian dengan adanya museum tentu akan ada pertambahan jumlah pengendara pengunjung museum dan juga santri kita juga cukup banyak." bebernya.

"Memang bupati telah menyampaikan ketika itu kalau tidak salah kepada asisten beliau yang hadir ketika itu supaya melakukan peninjauan lokasi dan melakukan pengukuran. Dua minggu setelah pertemuan itu turun orang dari kabupaten mengukur jalan, rencananya akan diaspal. Kemudian tidak ada lagi kabar beritanya. Setelah itu datang lagi orang yang meninjau jalan, kemudian tidak ada pula kabar beritanya sampai di tahun 2023." katanya.

"Setelah itu dia awal tahun 2024 ini kalau tidak salah, ada undangan dari kecamatan untuk ikut musyawarah rencana pengembangan kecamatan, diantara peserta yang dihadirkan adalah pimpinan-pimpinan pondok. Ketiak itu didapati data rencana pengaspalan jalan ini adalah masuk P5, apa itu istilahnya, dan itu adalah program di tahun 2026, sementara itu, kondisi sekarang jalan ini sudah seperti ini, lobangnya sudah besar-besar. Cuma ada yang ditimbun saja oleh pemuda oleh warga kita supaya jalan ini jangan dalam lobang ini, tetapi karena hari sudah hujan, lalu dikikisnya kembali." ungkapnya.

"Ada usulan dari Kepala Jorong, bagaimana kalau kita lanjutkan lagi rencana yang sudah kita rencanakan dulu sejak sebelum Ramadhan, akhirnya ini disetujui masyarakat."

"Di sini MTI Canduang adalah mayoritas pengguna jalan ini, karena santri kita ada lebih kurang 1.200 orang dan guru-guru, makanya kitapun ikut berpartisipasi lebih kurang 1 molen lah, sejumlah 5 Kubix Beton Cor Ready Mix s, ditambah dengan partisipasi tenaga santri Osti dan Pramuka ada beberapa orang."

"Tadi dibuka bagi santri yang mau silahkan ikut, tadi ada beberapa orang yang ikut bergotong-royong dari Pramuka dan dari Organisasi Santri Tarbiyah Islamiyah (OSTI), itu yang mayoritas itu dari pemuda dan masyarakat, itu tergabung kepada tiga jorong, yaitu jorong Lubuak Aua, jorong Batu Balantai dan jorong Gantiang Koto Tuo."

"Itu memang dihimbau sekali melalui media jorong, media nagari, alhamdulillah ramai orang turun tadi. Ditambah pula bantuan datang pula dari yang punya kepentingan pula dengan jalan ini."

Disamping warga berpartisipasi, kita dari pondok, ada juga dari toko-toko bangunan di Baso. Toko bangunan mengisi bahan ke Canduang mereka kan ikut pula memanfaatkan jalan, jadi ada pula partisipasi dari toko-toko bangunan dan ada pula proyek yang sedang berjalan di negeri kita ini seperti pembangunan gedung baru MTI Canduang di Kubu Suduik dan juga ada pembangunan gedung baru di di MTsN 7 Agam di halaman panjang."

"Jadi para kontraktor ini berpartisipasi pula, jadi alhamdulillah sampai siang tadi ketika kita mendatangkan Beton Cor Ready Mix ini ada total yang bisa dihendel itu sebanyak 13 kubik, memakai beton Mutu K300. 1 kubik seharga Rp. 1.400.000 dikalikan 13 yaitu kurang lebih Rp. 18.200.000 data yang dihabiskan. Itu dilakukan karena kita ingin jalan ini tahan lebih lama."

"Itu saja, kita bukan sponsort, jika kita sebut pula sebagai sponsor, nanti Besar Bahu pula jadinya kan. Kita hanya sebagai lembaga yang ikut berpartisipasi saja karena melihat animo masyarakat bergotong royong untuk memperbaiki jalan."

"Kalau sekarang jalan ini kan menjadi akses utama bagi oran Canduang Koto Laweh. Bagaimanapun juga, guru-guru kita disini, proses sekolah tidak bisa pula kita liburkan, karena memperioritaskan PBM, tentunya guru-guru tidak bisa ikut bergotong royong, sementara seluruh santri kita juga tidak mungkin ikut goro, hanya sebagian yang bisa, daripada tidak nampak kita berpartisipasi, maka kita menyediakan menyumbangkan sebagian dana CSR kita untuk pekerjaan ini" paparnya panjang lebar yang dibenarkan oleh kepala MTI Canduang tingkat Tsanawiyah Ustazd H. Aldri, S.Ag, Dt. Tumangguang dan kepala tingkat Aliyah ustazd Candra, M.Pd. | F. Malin Parmato

 

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar