24 C
id
Ayo gabung jadi wartawan TriargaNews.Com ! Klik Di sini! 


Penggunaan Media Sosial dalam Kampanye Pemilihan Ormawa

 


Opini - Kampanye ialah momen untuk mengemukakan ide dan gagasan kepada khalayak masyarakat atau komunitas. Kampanye beragam bentuknya, mulai politik, gerakan, sosial dan kemanusian. Politik disini tidak hanya terpaku pada politik partai besara dalam sebuah negara, bahkan di kampus pun dalam memperebutkan posisi tertentu dalam organisasi kemahasiswaan tidak lepas dari kegiatan kampanye jelang pemilihan. Apakah itu pemilihan Presma (Presiden Mahasiswa), HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi).


Politik mahasiswa di universitas semakin gencar setelah kampanye di mulai padat bulan November tahun 2024 kemarin. Dalam mewujudkan visi dan misi berbagai cara bisa dilakukan agar dapat menyeimbangkan bahkan menyaingi lawan paslon ditingkat kampus, dalam hal ini kampanye pemilihan untuk menduduki suatu tempat struktural yang tidak lepas dari kampanye yang menimbulkan berbagai permasalahan.

Kampanye yang terus-menerus dilakukan terutama melalui media sosial menimbulkan potensi yang sangat besar dalam menjangkau pemilih. Dengan menggunakan platform ini memungkinkan calon untuk menyampaikan visi misinya secara langsung dan efisien terhadap khalayak kampus yang lebih luas. 

Dalam merealisasikan kampanye seperti ini dapat menimbulkan tantangan, seperti penyebaran informasi palsu dan kampanye hitam, sehingga merusak pemahaman pemilih. Salah satu teknik yang paling banyak digunakan oleh para pasangan calon adalah teknik media sosial. Kampanye yang membentang luas, terutama melalui media sosial menimbulkan potensi yang besar dalam menjangkau pemilih. Berbagai macam cara yang dilakukan oleh para tim sukses paslon di media sosial ini seperti membuat konten video kreatif yang mengikuti tren masa kini, hingga mengeluarkan poster-poster unik yang menarik perhatian.

Namun, dalam penggunaan Media Sosial sebagai alat kampanye, kadang kala ada penggunaan kata-kata atau hashtag yg dapat memancing perdebatan. Sehingga tim pendukung lawan yang melihat hal tersebut akan merasa tidak terima.

Pelaksanaan kampanye yang dapat memancing keributan akan menimbulkan dampak negatif juga kedepannya seperti membuat suasana kampus menjadi menegangkan dan membuat kenyamanan berkurang, perihal seperti ini seharusnya diminalisir bahkan dihilangkan.

Dengan melakukan kampanye yang kreatif, inovatif dan bersahabat yang ditujukan pada masyarakat kampus, hal ini akan mengantarkan para pemilih untuk membandingkan siapakah yang layak untuk berada distruktural tersebut. Hal positif seperti inilah yang seharusnya diberikan oleh para Paslon ketika berkampanye dan melalui media sosial Tujuan berkampanye juga tetap untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik eksklusif.

Ditulis Oleh    : Halimah Tusahdiah Napitupulu
Editor            : Hernan Pratama


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar