Jejak Pengabdian Syafril S.E. Dt. Rajo Api: Dari Pewaris Adat hingga Legislator Inspiratif
Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Agam, Syafril, S.E., Dt. Rajo Api
Palupuh — Syafril, S.E. Dt. Rajo Api, sosok yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Agam dari fraksi Partai Demokrat, adalah figur pemimpin dengan perjalanan hidup yang penuh inspirasi. Lahir di Padang pada 5 Juli 1965, Syafril adalah putra dari pasangan pejuang kemerdekaan RI, (Alm) Dahlan dan (Almh) Rohani. Keduanya merupakan putra asli Nagari Nan Tujuah, tepatnya warga Simaung Mudiak.
Pada 28 Oktober 1994, Syafril dipercaya memangku gelar adat Dt. Rajo Api dari kaum Koto. Gelar tersebut bukan sekadar simbol, tetapi cerminan tanggung jawab sebagai pemimpin adat yang memiliki keterikatan erat dengan kaum Koto di Kalumpang, Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang. Hubungan kekerabatan itu menunjukkan betapa kuatnya akar budaya yang dijaga dan dihormati.
Tak hanya di ranah adat, Syafril menunjukkan kontribusi luar biasa di dunia politik dan kemasyarakatan. Berbagai jabatan penting pernah ia emban, mulai dari Ketua KAN Nagari Nan Tujuah, Ketua Pemekaran Nagari Nan Limo, hingga Ketua LKAAM Kecamatan Palupuh. Kemampuannya memimpin tidak hanya diakui secara lokal, tetapi juga di level nasional. Pada tahun 2021, ia dianugerahi penghargaan sebagai legislator terbaik oleh Seven Media Asia Award. Prestasi itu berlanjut pada tahun 2022 dengan penghargaan sebagai Pemimpin Inspiratif Perubahan, bersama dengan para kepala daerah dan pemimpin perusahaan besar.
Dalam suatu kesempatan, Syafril menyampaikan kepada konstituennya di Dapil 3 Agam, yang meliputi Kecamatan Palupuh, Tilatang Kamang, dan Kecamatan Kamang Magek, "Selaku wakil rakyat Kabupaten Agam, insyaallah saya selalu berupaya menyampaikan aspirasi konstituen saya. Saya sadar bahwa amanah ini adalah sebagai penyambung lidah masyarakat."
Dia menambahkan dengan rendah hati, "Saya sadar bahwa manusia tidak luput dari salah dan khilaf. Seandainya ada kekeliruan dari saya, saya mohon masyarakat untuk menegur dan mengingatkan. Saran serta kritik yang membangun adalah bahan bakar untuk terus memperbaiki dan memajukan wilayah kita."
Syafril, sosok pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan kata-kata, tetapi juga dengan ketulusan hati dan dedikasi nyata untuk masyarakat. Di balik ketegasan seorang pemimpin, ada kesederhanaan seorang anak adat yang selalu berpegang pada nilai-nilai budaya dan tanggung jawab sosial.(Lindafang).
Posting Komentar