Setapak Kenangan, Seutas Rindu: Reuni SD 07 Jelambar yang Menyentuh Hati

 Setapak Kenangan, Seutas Rindu: Reuni SD 07 Jelambar yang Menyentuh Hati

Jakarta -Di pelataran waktu yang terus berputar, ada jejak-jejak kecil yang tak pernah hilang—jejak masa kanak-kanak yang ditinggalkan di SD 07 Jelambar, Jakarta Barat. Empat puluh lima tahun berlalu, namun memori itu tetap hidup, seperti embun pagi yang masih setia membasahi rerumputan meski mentari telah tinggi.

Jumat, 4 April 2025, Central Park Jakarta Barat menjadi saksi bisu perjumpaan yang sarat haru dan tawa. Mereka yang pernah duduk sebangku, saling berbagi bekal dan mimpi, kini berkumpul dalam lingkaran silaturahmi. Dr. Ika, drg. Avy, Linda, Nesty, Emy, Dian Debora Sari, Herdi, Aldo, dan Baskoro—nama-nama lama yang kembali mengisi ruang hati.

"Persahabatan sejati tidak memudar, hanya menunggu saat untuk kembali disulam," tutur drg. Avy sambil mengusap sudut matanya yang berkaca.

"Sungguh, hari ini seperti membuka laci-laci kenangan yang selama ini terkunci. Rasanya hangat sekali," ujar Linda dengan senyum yang tak pernah berubah sejak kecil.

Dr. Ika menambahkan dengan nada syukur, "Alhamdulillah, masih diberi waktu dan kesehatan untuk bersilaturahmi. Semoga ini bukan hanya reuni, tapi awal untuk lebih saling menguatkan."

Aldo, yang kini tampak lebih dewasa tapi tetap jenaka, berkata, "Ternyata waktu bisa memisahkan raga, tapi tidak memisahkan jiwa kita yang pernah tumbuh bersama."

Herdi, yang kini menjadi dosen di sebuah universitas ternama, mengakhiri dengan harapan, “Semoga kita bisa terus bertemu, dalam suka maupun duka, karena masa kecil kita adalah rumah yang tak pernah benar-benar kita tinggalkan.”

Pertemuan ini bukan sekadar temu kangen, tetapi perayaan akan ikatan yang melampaui usia. Seperti pelangi setelah hujan, seperti lagu lama yang tak lekang waktu, kebersamaan ini adalah anugerah. Semoga jalan hidup masing-masing tetap diberkahi, dan tali persaudaraan ini terus mengalun indah, sampai kapan pun waktu mengizinkan.

Lindasari